KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah membantu kami dalam
mengerjakan penelitian ini , sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penelitian
kami yang berjudul “Pengaruh dan Dampak
Waria terhadap Masyarakat Sekitar Gang Masjid At-taqwa” . Tanpa pertolongan
allah swt kami tidak mungkin dapat menyelesaikan makalah penelitian ini dengan
baik .
Makalah
Penelitian ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mengetahkui tentang waria dan mengetahui
pengaruh dan dampak waria terhadap masyarakat . Makalah penelitian ini
disajikan berdasarkan pengamatan dan penelitian yang kami lakukan dengan para
narasumber dan responden yang sangat akurat . Makalah ini dibuat dengan
berbagai macam rintangan yang kami temui saat kami sedang mengadakan penelitian
. Namun, dengan penuh kesabaran dan berkat pertolongan dari allah swt makalah
ini dapat terselesaikan .
Makalah
ini memuat tentang kehidupan para waria yang tidak pernah kita ketahui . Demi
memenuhi kebutuhan hidup mereka , mereka rela dicaci dihina dan dijauhi agar
mereka bisa bertahan hidup . Kami sebagai penulis hanya ingin agar pembaca
dapat mengetahui tentang waria .
Kami
juga mengucapkan terima kasih terhadap narasumber dan responden kami yang sangat
membantu kami dalam menyesaikan makalah ini, tanpa mereka makalah ini tidak
mungkin dapat terselesaikan . selanjutnya kami juga mengucapkan terima kasih
kepada ibu guru kami yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini
.
Dalam
makalah ini mungkin memiliki banyak ketidak sempurnaan , tapi kami telah
melakukan yang semaksimal mungkin untuk para pembaca . Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih kepada pembaca . Mohon kritik dan sarannya .
Cileungsi,
8 Februari 2012
DAFTAR
ISI
Halaman Judul ………………………………………………………... i
Pengantar ………………………………………………………… ii
Daftar Isi ………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. I
A. Latar
Belakang Masalah……………………………………………….. 1.1
B. Perumusan
Masalah ………………………………………………… 1.2
C. Tujuan
Penelitian ………………………………………………… 1.3
D. Manfaat
Penelitian ………………………………………………… 1.4
E. Kerangka
Teori ………………………………………………… 1.5
F. Hipotesis ………………………………………………… 1.6
G. Devenisi
Konsep ………………………………………………… 1.7
H. Operasionalisasi
variable ………………………………………………… 1.8
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………….... II
A. Sisi kehidupan waria ………………………………………………… 2.1
B. Wawancara ……………………….................................... 2.2
C. Angket ……………………………………….............. 2.3
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN ………………………………….
III
A. Jenis penelitian ………………………………………………………… 3.1
B. Lokasi penelitian ………………………………………………… 3.2
C. Populasi dan penarikan sempel .................................................. 3.3
D. Teknik pengumpulan data ........................................................ 3.4
E. Analisis data ........................................................ 3.5
F. Jadwal kegiatan ........................................................ 3.6
BAB IV PENUTUP .................................................................... IV
A. Lampiran .................................................................... 4.1
B. Kesimpulan ....................................................................
4.2
C. Saran .................................................................... 4.3
D. Penutup .................................................................... 4.4
E. DAFTAR
PUSTAKA ………………………………………………... V
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG MASALAH
Waria
adalah singkatan dari “Wanita pria”, Waria atau yang sering kita sebut banci
dalam sehari-hari merupakan salah satu penyimpangan sosial dalam
kehidupan bermasyarakat. Waria? Terkadang kita tidak asing mendengar kata
itu,karena sering menjadi perbincangan masyarakat. Bagaimana mungkin seorang
pria berprilaku seperti layaknya seorang wanita,hal itu sangat tidak
wajar.Karena Tuhan hanya menciptakan
dua gender yaitu PRIA dan WANITA.Dengan
segala kelebihan dan kodratnya masing-masing. Tapi coba kita lihat secara fisik
dari para waria?? Terlihat aneh mungkin untuk sebagian masyarakat, bahkan
sebagian orang memandang sebelah mata terhadap kaum waria tanpa melihat sisi
kehidupan lain dari para waria tersebut.
Sebenarnya
kita tidak sepantasnya memandang mereka secara rendah, karena sebenarnya mereka
pun memiliki sisi kehidupan yang lain yang mungkin tidak dapat kita rasakan
sebagai manusia normal. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari seorang waria,
contohnya saja kita bisa mengambil hikmah bahwa seorang manusia tidak ada yang
sempurna, sekali pun manusia tersebut terlihat bijaksana dimata manusia
lainnya. Percaya atau pun tidak menjadi seorang waria pun membutuhkan
pengorbanan baik dalam segi fisik terlebih lagi mental.
Kehidupan waria sebenarnya termasuk kedalam perilaku
menyimpang. Perilaku menyimpang sering disebut deviasi sosial. Perilaku
menyimpang merupakan segala bentuk tutur
kata atau perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial dalam masyarakat.
Segala hal yang bertentangan dengan peraturan akan dianggap sebagai perilaku
menyimpang.
Kemungkinan besar waria atau banci biasa dibilang
memiliki kekurangan yang bersumber pada faktor-faktor
ekonomis,biologis,biopsikologis dan kebudayaan sosial.
Dari faktor ekonomis masalah sosial itu sendiri biasanya
disebabkan oleh ketidakmampuan
seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup sendiri maupun keluarganya
secara layak. Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya menunjukan
adanya ketidaksesuaian pelaksanaan nilai,norma,dan kepentingan sosial akibat
adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat heterogen/multikultural.
Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor biologis dan ketidakstabilan kondisi
biologis masyarakat. Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor sosial biasanya
dipengaruhi oleh faktor sosial terjadi akibat nilai dan norma tidak diakomodasi
dalam setiap perilaku individu.nilai sosial adalah prinsip standar atau
kualitasnilai sosial adalah prinsip standar atau kualitas yang berharga dan
diinginkan oleh orang atau masyarakat yang memegangnya. Nilai merupakan
kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui perilaku sosial yang
dianggap baik dan bersifat abstrak. Berdasarkan ciri-cirinya nilai terbagi atas
nilai dominan,nilai instrumental dan nilai yang mendarah daging. Sedangkan
norma adalah petunjuk atau patokan perilaku yang pantas dan dibenarkan dalam
menjalani interaksi sosial disuatu masyarakat tertentu. Pelanggaran terhadap
norma sosial akan dikenai sanksi. Norma merupakan bentuk konkret/nyata dari
nilai sosial yang ada dalam masyarakat. Jenis-jenis norma sosial yaitu
cara(usage),kebiasaan(folkways),tata kelakuan(mores),adat istiadat(customs),dan
hukum(laws).
Berdasarkan sanksinya norma terbagi menjadi tiga yaitu
Norma Agama,Norma Kesusilaan,dan Norma Kesopanan. Pelanggaran norma agama akan
mendapat sanksi berupa dosa sedangkan pelanggaran norma kesusilaan dan
kesopanan akan dikucilkan dan dicemooh.
Tidak sepenuhnya kita dapat menyalahkan seseorang untuk
mengambil jalan hidup sebagai waria yang melanggar kodrat Tuhan, karena banyak
factor yang membuat mereka seperti itu, entah dalam segi ekonomi, atau memang
dari pengaruh gen sejak lahir, pergaulan, pendidikan, agama, sosial, dan
budaya. Apabila
sudah seperti itu, apakah masih kita tega
men-judge para kaum waria sebagai kaum rendahan yang menjadi sampah
masyarakat?? Sebagai sesama mahkluk Tuhan yang memiliki akal pikiran,
seharusnya kita bias lebih saling menghargai sesama apapun perbedaannya, atas
dasar perasaan prikemanusiaan. Apapun alasannya tidak ada yang bisa mendorong
kita untuk berprilaku sedemikian rupa terhadap para waria. Karena, menerima
ataupun tidak, kaum waria memang ada dan tidak bisa kita pisahkan dari bermasyarakat.
Cacian
dan pelecehan pun memang tidak pula sepenuhnya kesalahan dari orang-orang yang
tidak bertanggung jawab karena terkadang para waria trsebut pun biasa
menjadikan dirinya rendah entah karena citra yang telah melekat selama ini atau
tidak. Tapi, bukankan tidak semua waria seperti itu, sekali lagi tidak ada
alasan kita untuk menganggap rendah para waria, masih banyak cara lain untuk
memberikan pelajaran terhadap para waria tersebut.
Rangkulan
hangat dan memnsosialisasikan dampak, bahaya, juga resiko melakukan hubungan
sex secara bebas dan tidak sehat yang mungkin dilakukan para waria ketika
menjajakan dirinya, bisa menjadi satu cara kita untuk lebih menghargai dari
para waria tersebut bahkan lebih dari menghargai kita dapat menarik waria
tersebut dari bahaya penyakit kelamin sebagai resiko dari pekerjaan mereka
tersebut.
Mengungkap
sisi kehidupan para waria dan dampak negative juga dampak positif terhadap
masyarakat sekitar melatar belakangi kami, untuk meneliti hal tersebut. Karena
menurut kami hal tersebut menarik untuk diungkapkan sebagai fenomena penyimpangan
sosial dimasyarakat yang belum bisa
ditemukan solusi dan pemecahan masalah tersebut. Mengingat fenomena waria yang ada dimasyarakat sering
menjadi buah bibir masyarakat yang selalu hangat untuk dibicarakan.
Menjadi
lebih menarik ketika kita bisa melihat dan terjun langsung untuk melihat
kehidupan para waria tersebut , karena kita dapat lebih mengerti dan
mendapatkan pelajaran dari hal yang telah kami teliti,bahkan kita bisa lebih menghargai
pekerjaan mereka.
Responden
yang bersedia untuk kami wawancarai merupakan dua orang waria dan masyarakat
sekitar. Hal menarik yang bisa kita ambil dari penelitian ini yaitu saat
berbincang-bincang dengan responden, walaupun pada awalnya kami ragu untuk
mengungkapkan maksud dan tujuan kami tetapi perbincangan dengan responden
berlangsung hangat dan mengasyikan, responden bersedia untuk membicarakan latar
belakang kehidupannya dan bersedia pula untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang kami ajukan terhadap responden. Beruntung responden sangat membantu dalam
penyelesaian observasi yang kami buat
sehingga kami dapat menkaji ulang dan mengolah data-data yang kami buat
secara lebih mendalam.
Banyak
hal yang dapat kita pelajari dari observasi penelitian dan wawancara yang kita
lakukan bersama responden, dengan seperti itu kami dapat lebih mengetahui dan
mengerti dengan apa yang terjadi pada seorang waria, dan kami pun lebih tahu
bagaimana seharusnya kami memperlakukan, menghargai seorang waria.
Tidak
salah kami mengangkat tema ini dan tidak
salah pula kami memilih mereka sebagai responden kami, karena kami bisa
mendapatkan data yang akurat, dengan mendapatkan data hasil dari wawancara kami
bersama para respondens. Semua
tata kehidupan para waria yang menyimpang dalam kehidupan sehari-hari dan
interaksi terhadap para masyarakat sekitar sangat menarik keterkaitannya satu
sama lain, untuk kami kupas dan kami bahas secara lebih mendalam tentang
interaksi kehidupan mereka.
Dan hal
yang pula melatar belakangi kami membuat observasi mengenai tema tersebut
adalah kami ingin meneliti jenis penyimpangan sosial apa sajakah yang dapat
disebabkan dari para waria tersebut. Sikap antisosial (tindakan asosial)
merupakan sikap melawan morma kebiasaan (folksways) dan menentang kepentingan
umum. Jika dikaitkan jenis perilaku menyimpang menurut soerjono
soekanto(sosiolog indonesia) menyatakan bahwa
perilaku para waria ini masuk dalam kategori jenis penyimpangan
antikonformitas yang merupakan pelanggaran nilai dan norma sosial secara
berulang-ulang dan dilakukan dengan sengaja di suatu lingkungan.
Pengendalian
sosila merupakan alat atau cara yang digunakan masyarakat secara konprehensif untuk
mengatur perilaku anggotanya agar sesuai dengan aturan, nilai, dan norma
sosial. Sarana , upaya, serta cara yang dilakukan oleh masyarakat pun untuk
mengatasi penyimpangan sosial megenai waria-waria tersebut juga menjadi latar
belakang kami untuk mengobservasi hal tersebut.
Dan kami pun ingin mengetahui apakah masalah tersebut
bisa diselesaikan dengan cara konsoliasi, mediasi, arbitrase, adjudication,
koersi, atau pun tidak.
B. PERUMUSAN MASALAH
Dalam penelitian yang kami lakukan yang berjudul “
Pengaruh dan dampak waria terhadap masyarakat dilingkungan sekitar gang masjid
At-taqwa” kami akan membahas dan pengupas masalah yang terjadi pada waria dan
pengaruhnya terhadap masyarakat dalam bentuk pertanyaan yang akan mengarah
kepada penjelasan adalah sebagai berikut :
Apakah pengaruh dan dampak yang ditimbulkan
waria terhadap masyarakat dilingkungan sekitar gang masjid At-taqwa?
C.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan kami mengadakan penelitian
adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui pengaruh dan dampak apa saja
yang ditimbulkan oleh waria yang meliputi :
Meneliti pengaruh dan dampak waria
Meneliti pengaruh dan dampaknya terhadap masyarakat sekitar gang masjid At-taqwa
Untuk mencari tahu serta mengenali masalah
masalah yang ditimbulkan oleh waria terhadap masyarakat sekitar gang masjid
At-taqwa
Agar kami memahami dan mengetahui tentang
waria
Agar kami mengetahui ada atau tidaknya
masalah masalah yang ditimbulkan waria .
Mendeskripsikan
fenomena dalam masyarakat
Menjelaskan
hubungan antarfenomena terutama hubungan sebab akibat
Meramalkan
fenomena yang akan terjadi
Menemukan
pengetahuan baru
Menguji
kebenarannya yang telah ada
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian yang kami lakukan yang berjudul “Pengaruh dan Dampak Waria terhadap
Masyarakat Sekitar Gang Masjid At-taqwa” adalah dengan kami melakukan
penelitian ini kami dan masyarakat luas dapat mengetahui tentang sisi lain dari
seorang “WARIA” . selain itu kita semua dapat mengetahui dampak negatif dan
dampak positif dari seorang “WARIA” . agar semua orang bisa menghargai dan
tidak memandang rendah seorang “WARIA” .
E. KERANGKA TEORI
Kerangka teori disebut juga dengan Kerangka Pikir atau
Landasan Teori adalah kesimpulan dari tinjauan pustaka yang berisi tentang
konsep konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan dengan penelitian yang
akan dilaksanakan dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan batasan
tentang teori teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan
dilakukan menurut kamus bahasa indonesia
Poerwadarminta, TEORI adalah “ Pendapat yang dikemukakan sebagai suatu
keterangan mengenai suatu peristiwa ( kejadian ) dan asas asas ,hukum hukum
umum yang menjadi dasara suatu kesenian atau ilmu pengetahuan pendapat cara
cara & aturan aturan untuk melakukan sesuatu “ .
Waria adalah seseorang pria yang ingin menjadikan dirinya
menjadi seorang wanita untuk memenuhi
kepuasan dirinya guna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak menentu dan
dikarenakan perekonomian mereka yang masih sangat minim sehingga membuat mereka
untuk melakukan hal tersebut .
Namun pada saat sekarang ini masih banyak kaum waria yang
dapat kita temui di lingkungan masyarakat sekitar sehingga membuat sebagian
masyarat ada yang tidak menyukainya dan adapula sebagian masyarakat yang
menyukainya . dan hal ni menimbulkan berbagai macam masalah yang akan kita
angkat dalam pembahasan selanjutnya .
F. HIPOTESIS
Hipotesis adalah dugaan sementara
atau kesimpulan sementara .
Diadalam
penelitian kami yang berjudul “ pengaruh dan dampak waria terhadap masyarakat
sekitar lingkungan gang masjid at-taqwa ” . sementara ini kami dapat menarik
hipotesis atau kesimpulan sementara tentang seberapa pengaruh yang ditimbulkan
waria terhadap masyarakat sekitar . dimana dalam hal ini kami sudah meneliti
objek penelitian terhadap waria yang ada dilingkungan sekitar gang mesjid
at-taqwa.
Metode
penelitian yang kami persiapkan adalah metode penelitian dengan cara
kuantitatif. Dimana kami langsung mengobservasi waria yang ada dilingkungan
sekitar gang mesjid at-taqwa dasn masyarakat disekitarnya. Kami mengobservasi
dua orang waria dengan cara diberikan beberapa pertanyaan. Kami memilih untuk
mengobservasi secara langsung karena melihat kondisi yang tidak memungkinkan
untuk membuat angket, jadi kami langsung
mengambil responden waria dan masyarakat sekita untuk menjawab pertayaan yang
kami persiapkan. Melalui
pertayaan-pertanyaan yang dijawab oleh responden, kami menemukan beraneka ragam
pendapat dan jawaban yang berbeda-beda, dan nantinya jawaban-jawaban tersebut
akan dapat kami simpulkan secara lebih detail dan akurat. Di dalam ini kami
juga menggunakan hipotesis kerja yang menyatakan keterkaitan antar variable
dalam penelitian.
G. DEFINISI KONSEP
Definisi konsep adalah sebagai penjabaran dari makna dari
judul yang diangkat dalam penelitian kami, definisi ini juga dmaksudkan agar
tidak ada penyalahan arti dalam judul yang diangkat sebagai tema dalam suatu
penelitian.
Berdasarkan tema yang kami teliti yang berjudul “
Pengaruh dan Dampak Waria Terhadap Masyarakat Sekitar lingkungan Mesjid
At-taqwa “, kami bermaksud menjelaskan kehidupan sehari-hari dari para waria,
juga pengaruhnya terhadap lingkungan masyarakat sekitar.
H. OPERASIONALISASI VARIABLE
Variabel adalah konsep yang mempunyai
variasi nilai. Dimana variabel penelitian yang diturunkan menjadi
indikator-indikator terukur.
Pada penelitian ini kami menggunakan variabel bebas. Yaitu,
variable yang mempengaruhi atau menjadi penyebab terhadap variabel lain.
Tema
penelitan “ Pengaruh dan Dampak Waria Terhadap Masyarakat Sekitar Lingkungan
Gang Mesjid At-taqwa”, yang menjadi variable terikat adalah pengaruh dan dampak waria. Sedangkan
yang menjadi variable bebas adalah terhadap
masyarakat sekitar lingkungan gang masjid at-taqwa.
B. Wawancara
Wawancara adalah proses komunikasi baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Kelebihan :
·
Peneliti
dapat menggali informasi dengan lebih berkualitas
·
Peneliti
dapat menggembangkan pertanyaan dalam situasi terbaru
·
Peneliti
dapat mendapatkan hal-hal khusus yang sering luput dari perhatian
·
Dapat digunakan dalam semua tingkat pendidikan
Kelemahan :
·
Membutuhkan
banyak waktu
·
Keberhasilan
proses wawancara tergantung pada kepandaian peneliti
1. Teh kalau boleh tau nama teteh siapa?
Jawaban responden 1 -> Nama eke Natalie cyiin
Jawaban responden 2 -> Kalau nama eke Nadia ciin
2. Terus nama aslinya teteh siapa dong?
Jawaban responden 1 -> Kalau nama asli eke Nata
Jawaban responden 2 -> (tidak mau memberikan jawaban
hanya senyam senyum)
3. Teteh tinggal dimana?
Jawaban responden 1 -> Eke asli orang sini cyiin
Jawaban responden 2 -> iya kami berdua asli sini neng
4. Teteh mulai usaha salon sejak tahun berapa?
Jawaban responden 1 -> kalau gue sih ikut ikutan nadia
aja baru baru ini
Jawaban responden 2 -> eke mulai usaha salon ini dari
tahun 2005 ceu
5. Salon ini usaha teteh berdua?
Jawaban responden 1 -> kalau gue cuma gawe doang
disini yang punya salon mah nadia
Jawaban responden 2 -> iya pelacur
6. Teh kalau malem suka nakal gitu ngga?
Jawaban responden 1 -> kadang cin kalau lg ngga punya
duit
Jawaban responden 2 -> (tidak menjwab apa-apa)
7. Teteh suka merasa tersaingi ngga sama pekerja seks
komersial?
Jawaban responden 1 -> ya iyalah ciin kan nanti
lekongnya pada kabur ke cewe tulen dong
Jawaban responden 2 -> (tidak memberikan jawaban
apapun)
8. Keluarga teteh tau ngga tentang keadaan teteh yang kaya
gini?
Jawaban responden 1 -> kalau nyokap dan kakak gue tau
tapi kalau bapa gue ngga tau
Sampe
menutup mata
Jawaban responden 2 -> (hanya diam saja)
9. Teteh pernah menyesal ngga dengan keadaan teteh yang kaya
gini?
Jawaban responden 1 -> nyesel sih pasti ada,tapi ya
mau gimana lagi
Jawaban responden 2 -> nanyanya sama nata ajadeh
jangan sama eke
10. Teteh pernah mencoba untuk berubah dari keadaan teteh
yang sekarang?
Jawaban responden 1 -> gue sih udah coba berkali kali
tapi susah cin gini lagi gini lagi
11. Gimana tanggapan keluarga teteh sama tanggapan keadaan
teteh yang sekarang?
Jawaban responden 1 -> yaa keluarga gue sih awalnya gak
menerima gue sampai diusir
dari rumah dan dikucilkan keluarga besar tuh nadia
sampai dihajar kepalanya sampai
dilelepin dalam air
12. Teteh merasa terbebani ngga menjalani hidup yang seperti
ini?
Jawaban responden 1 -> emang lu pikir jadi bencong gampang
ngga cin susah banget
Banyak pengorbanan yang harus gue lewatin tapi gue harus
semangat menjalani hidup !
13. Tanggapan masyarakat sekitar tentang teteh gimana?
Jawaban responden 1 -> tapi kalau didepan eke sih
biasa aja tapi dibelakang mereka
ngomongin kita gue mah ngga peduli sama omongan tetangga
yang penting gue having fun sama keadaan gue
14. Kalau boleh kita tau teteh punya pacar ngga?
Jawaban responden 1 -> gue pernah punya pacar bule
tapi ngga tau kenapa gue diputusin
gitu aja L udah bosen kali ya tu bule sama gue haha
15. Kalau teteh kerja malam suka ada yang gangguin teteh
nggak?
Jawaban responden 1 -> sering banget waktu itu gue
pernah digebukin sama berondong
tuh berondong mabok
kali yah gue dipukul tiba tiba
LAMPIRAN :
BIODATA PENELITI
Nama lengkap :
Elsa Pebriyanti
Nama panggilan :
Neng Elsa
Tempat tanggal lahir :
Sumedang,04 februari 1994
Agama :
Islam
Hobi :
Menyanyi dan Membaca Novel
Cita – cita :
Penyanyi,Guru besar seni sunda
Idola :
Mamah
Alamat :
Kp. Sawah, RT/RW: 01/01, KADUS: 01, NO: 01, Kecamatan cileungsi ,
Kabupaten Bogor.
Alamat email :
Elsapebriyanti@yahoo.co.id / Elsa Pebriyanti Surachman
No hp :
085777444797
Nama lengkap :
Gelia Putri Silvia
Nama panggilan :
Gelia
Tempat tanggal lahir :
Padang, 12 Juni 1994
Agama :
Islam
Hobi :
Tidur, mendengarkan musik dan hangout
Cita – cita :
Bidan
Idola :
Umi Shinta tercinta
Alamat :
Perum. Griya Kenari Mas blok C.8 no.19 , Kecamatan cileungsi ,
Kabupaten Bogor.
Alamat email :
Gelia P Silvia / @geliaputri
No hp :
081808499227
Pesan :
“ intropeksi diri dulu sebelum mencemooh orang lain !!
Nama lengkap :
Putri esa meisahresti
Nama panggilan :
Putri esa
Tempat tanggal lahir :
Yogya,23 mei 1994
Agama :
Islam
Hobi :
Bermain dan belajar
Cita – cita :
Jurnalistik
Idola :
Mommy dan Taylor alison swift
Alamat :
Komp TNI AL blok cc 10 no 11 RT/RW 08/21 TWP II Kelurahan
Ciangsana Kecamatan Gunung Putri
No hp :
085771376132
Nama lengkap :
lydia anggraini
Nama panggilan :
lydia
Tempat tanggal lahir :
binjai 02 juni 1993
Agama :
Islam
Hobi :
shopping
Cita – cita :
pramugari
Idola :
katy perry
Alamat :
ruko cileungsi hijau
No hp :
087870171777
Pesan :
money is everything and no money no love
Nama lengkap :
Mayda Fhury Asokawati
Nama panggilan :
Uwi
Tempat tanggal lahir :
Bogor, 30 Mei 1994
Agama :
Islam
Hobi :
Menyanyi, Memasak
Cita – cita :
Dunia Entertaiment
Idola :
Auzan Luthfi Rahman dan Ricardo izection dos santos leite
Alamat :
Perum. Semen Cibinong
Alamat email :
@maydafhury
No hp :
085777128950
Pesan :
“ mencintai seseorang jangan melihat dari fisik J
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan peneliti
untuk mengetahui hal hal yang menjadi masalah atau perhatian peneliti.
Penelitian adalah penyelidikan yang sistematis perkontrol
empiris dan kritis mengenai fenomena fenomena alami dengan dipandu teori serta
hipotesis tentang hubungan yang mungkin ada dalam hubungan itu.
Jenis penelitian yang
kami ambil adalah penelitian kuantitatif dalam penelitian kuantitatif.
Ciri – ciri penelitian
kuantitatif :
·
Adanya
hubungan kasualitas atau sebab akibat
·
Menggeneralisasi
hasil penelitian
·
Replikasi
atau penelitian ulang
·
Dan random
sampling atau sampel acak
B. LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian yang kami gunakan sebagai objek
observasi bertempat didaerah Cibubur, tepatnya dijalan Gang Masjid
At-Taqwa kita memilih lokasi penelitian
ini karna dekat dengan objek dan lokasinya pun terjangkau.
C. POPULASI DAN PENARIKAN SEMPEL
Populasi merupakan objek atau subjek yang beredar pada
suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian . secara populasi penelitian dibedakan menjadi 2 yaitu :
·
Populasi
terbatas adalah populasi yang memiliki batas-batas secara kuantitatif
·
Populasi
tidak tebatas adalah populasi yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara
kuantitatif
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik yang kami gunakan dalam
penelitian yang kami lakukan adalah teknik nonrandom sampling yaitu :
Snowball sampling adalah pengambilan sample diawali
dengan menentukan satu sample, kemudian sample tersebut merekomendasikan sample
lain yang cocok dengan penelitian, begitu seterusnya sampai diperoleh jumlah
sampel yang dibutuhkan
C. ANGKET (Questioner)
Angket
(Questioner) adalah daftar pertanyaan yang di kirim kepada responden baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui pos perantara.
Dimana
responden akan mengisi angket tersebut.
Dan
hasil dari angket tersebut akan dapat diperoleh kesimpulan dan jawaban yang paling banyak dipilih oleh responden.
a. Angket tertutup
Angket tertutup adalah pertanyaan yang ada pada angket tersebut sudah diberi alternative jawaban oleh peneliti dan pada angket tertutup responden cukup menjawab dengan membubuhkan check list pada jawaban yang akan dipilih pada angket tersebut.
E. JADWAL KEGIATAN
Hari pukul dan tanggal
|
Kegiatan
|
15.00,08 februari 2012
|
Observasi tempat
|
14.00,09 februari 2012
|
Wawancara waria
|
15.00,10 februari 2012
|
Pembagian angket
terhadap masyarakat sekitar
|
16.00,11 februari 2012
|
Pengambilan dan
penghitungan hasil angket
|
17.00,12 februari 2012
|
Pengumpulan data
|
14.00,13 februari 2012
|
Perumusan makalah
penelitian
|
13.00,10 maret 2012
|
Perumusan akhir
masalah
|
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan :
Dari hasil observasi selama Ibu cica beri kesempatan
kepada kami,kami mendapatkan info atau hasil observasi yang memang mudah
mudahan berguna buat kami sebagai tugas kedepan tentang penelitian.kami disini
meneliti tentang sisi kehidupan waria baik sisi positif dan negative kami juga
menyertakan tanggapan masyarakat sekitar baik sisi negative dan positifnya pula.
Kesimpulanya waria mempunyai sisi kehidupan yang sama saja dengan manusia
umumnya tapi hanya saja dia memiliki
perbedaan yang dianggap masyarakat sebagai prilaku yang tabu di masyarakat atau
disebut menyimpang dari penampilanya. Sehingga sebagian masyarakat ada yang
menerima, menolak, dan ada pula bersikap acuh dengan adanya penyimpangan waria tersebut.
ANGKET
ANGKET TANGGAPAN MASYARAKAT
SEKITAR TERHADAP WARIA YANG ADA DI SEKITAR TEMPAT TINGGAL MASYARAKAT
1. Bagaimana
tanggapan anda terhadap waria?
a. Suka c. biasa saja
b. Tidak
suka d. jijik
2. Apakah
anda merasa terganggu dengan adanya waria disekitar tempat tinggal anda?
a. Iya c. biasa saja
b. Tidak d. terganggu sekali
3. Apakah
waria disekitar rumah anda pernah melakukan hal menyimpang?
a. Sering c. ngga tau
b. Mungkin d. tidak
4. Apakah
anda pernah berinteraksi dengan waria yang tinggal disekitar rumah anda?
a. Tidak c. pernah
b. Sering d. amit amit
5. Apakah
anda setuju adanya waria yang tinggal disekitar tempat tinggal anda?
a. Setuju c. ngga setuju
b. Biasa
aja d. jijik
6. Apakah anda pernah menegur waria yang berada disekitar
anda?
a. Pernah c.
Tidak pernah
b. Sering d.
Tidak mau
7. Apakah anda merasa dirugikan denga adanya waria di
sekitar tempat tinggal anda?
a. Iya c.
Tidak terlalu
b. Tidak d.
Biasa saja
8. Apakah waria di sekitar tempat tinggal anda pernah ikut
berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungan anda?
a. Pernah c.
cuek
b. Tidak pernah d.
Tertutup
9. Bagaimana reaksi anda terhadap waria yang ada di sekitar
tempat tinggal anda?
a. Mencemooh c.
Bersikap masa bodoh
b. Mengagumi d.
Biasa saja
10. Bagaimana dampak
adanya waria di sekitar rumah anda?
a. Berdampak negatif c. Berdampak positif
b. Tidak berdampak apapun
d. .............................
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SISI KEHIDUPAN WARIA
Komunitas waria
adalah minoritas dalam masyarakat, berasal dari kata wanita pria (shemale)
karena pria tapi seperti wanita, merasa jiwa yang berada dalam tubuhnya adalah
wanita, bahkan keseluruhan apa yang ada ditempatkan selayaknya seorang wanita.
Berdandan, berpikir, perasaan, dan perilaku layaknya perempuan, yang membedakan
adalah jenis alat kelamin yang dimiliki. Alat kelamin merupakan identitas
ketika lahir, berbeda tapi fungsi tetap sama, untuk buang air kecil. Kehidupan
dijalani seperti orang normal, kebutuhan biologis, aktifitas, dan bergaul
dengan sesama atau orang bukan dari kelompoknya karena juga bagian masyarakat.
Kini sudah mulai
mengakui walaupun kadang masih dianggap tidak normal dan obyek ejekan lucu
untuk ditonton bila berlebihan mengekpose diri dan terkesan aneh. Tidak sedikit
pula dari kaum waria terlahir sentuhan keindahan masyarakat yang tanpa ragu
mengakuinya.
Waria di Indonesia
lekat dengan citranya sebagai PSK (Penjaja Seks Komersial), tidak semua, namun
label selalu menyertai. Bagi yang berpendidikan dan berketrampilan tentulah
dapat bekerja layak, tapi bagi yang tidak tentulah sangat sulit, satu-satunya
hal termudah menjadi PSK, takkan diterima kerja di manapun.
Mereka punya
sensitifitas tinggi, sehingga terkesan menutup diri, rendah diri, dan membatasi
pergaulan masyarakat bahkan keluarga sendiri yang tidak bisa menerima apa
adanya. Namun, mereka anggap angin lalu dan menjadi seorang waria adalah
karunia dan kehendakNya, tidak ada seorangpun yang mampu menolak dan melawanNya.
“Aku diciptakan
sebagai laki-laki, tapi aku merasa eksistensi kehadiranku adalah perempuan.
Orang-orang memanggilku banci atau bencong atau waria. Aku tak pernah protes
pada Tuhan, aku hanya geram atas ketidakadilan dan klaim nista yang selalu
ditimpakan masyarakat kepadaku“.
Kaum waria memiliki
wadah perkumpulan seperti di Jakarta FKW (Forum Komunikasi Waria) dan YSS
(Yayasan Srikandi Sejati), di Malang IWAMA (Ikatan Waria Kota Malang), dan di
Semarang yayasan TIARA BANGSA, PHBK (Persatuan Hidup Baru Dalam Kasih), dan
PERWARIS (Persatuan Waria Kota Semarang). Tujuannya memberi kekuatan spirit dan
emosional, bekal religi yang kuat untuk menerima diri apa adanya, berlapang
dada, perlindungan hak asasi dan keadilan, pengakuan, penerimaan masyarakat,
memupuk persaudaraan, penyuluhan HIV/AIDS, maupun arisan.
Mencoba eksis dan
membaur sebagaimana mestinya tanpa mengubah sesuatu pun dalam diri, hidup dalam
persatuan yang kuat, apapun profesinya. Keberadaan komunitas waria haruslah
sebagai sebuah penerimaan tanpa mempersoalkan bagaimana stikma dan seperti apa
karena juga manusia.
Jika saya bertemu
dengan sekelompok waria dan diantara mereka berkata “Adinda lekong cakrabirawa,
bolelebo di godog jogya (ada lelaki cakep banget, boleh digoda juga)”. Maka
saya akan berusaha menjawab “boleh-boleh” hehehe.
1.Definisi
waria dan gay
Waria,Wadam,Banci,Bencong,Wandhu dapat diartikan sebagai pria yang dianalogkan dengan prilaku yang gemah gemulai,lembut dan kewanita-wanitaan.Sifat dan prilaku ini bakan dibuat-buat (akting),tapi sejatinya semua itu berasal dari dalam diri atau bahkan bawaan lahir (gen).
Gay dapat didefinisikan berbeda lagi. Gay dairtikan sebagai individu atau persona dengan penyimpangan orientasi.atau gampangnya menyukai sesama jenis.
2.Waria pilihan atau nasib ?
Waria itu pilihan. Tapi lebih banyak yang pilihan. Mungkin karna ia tertarik ingin menjadi perempuan . karna tuhan memang tidak menciptakan manusia menjadi waria. Didunia ini allah hanya menciptakan 2 jenis kelamin yaitu jantan dan betina.
Waria,Wadam,Banci,Bencong,Wandhu dapat diartikan sebagai pria yang dianalogkan dengan prilaku yang gemah gemulai,lembut dan kewanita-wanitaan.Sifat dan prilaku ini bakan dibuat-buat (akting),tapi sejatinya semua itu berasal dari dalam diri atau bahkan bawaan lahir (gen).
Gay dapat didefinisikan berbeda lagi. Gay dairtikan sebagai individu atau persona dengan penyimpangan orientasi.atau gampangnya menyukai sesama jenis.
2.Waria pilihan atau nasib ?
Waria itu pilihan. Tapi lebih banyak yang pilihan. Mungkin karna ia tertarik ingin menjadi perempuan . karna tuhan memang tidak menciptakan manusia menjadi waria. Didunia ini allah hanya menciptakan 2 jenis kelamin yaitu jantan dan betina.
Sejarah waria:
Sejarah bangsa yunani tercatat adanya waria pada abad ke-17 yaitu munculnya waria kelas elit seperti raja Henri III dari perancis.
Ciri-ciri waria:
a.Memiliki bentuk tubuh seperti pria.contoh : Rahangnya yang kuat,lengannya yang berotot,bentuk paha,dll
b. waria tidak memancarkan PHEROMONE dari dalam tubuhnya seperti pada wanita.
c.Waria biasa memekai pakaian yang cenderung seperti wanita,biasanya pakaian sexy untuk menarik perhatian “sesama jenisnya”
d.Waria tidak mungkin memiliki organ tubuh wanita secara alami (seperti rahim dan payudara) karna hormon tectoseron dalam tubuhnya tidak terbentuknya organ-organ wanita tersebut.
Waria dalam sudut pandang psikolog :
A. Definisi waria
Waria (waria-pria) atau wadam (dari hawa adam) adalah laki-laki yang lebih suka berperan sebagai perempuan dalam kehidupannya sehari-hari.Sebutan bencong juga dikenakan terhadap waria dan bersifat negatif
B. Waria pilihan atau nasib
pertanyaan ini ibu jawab dari faktor kenapa sesorang menjai waria
1. Faktor genetik dan fisiologis adalah faktor yang ada dalam diri individu karena ada masalah antara lain dalam susunan kromosom, ketidakseimbangan hormon, struktur otak, kelainan susunan syaraf otak,
2. Faktor lain yaitu faktor di luar fisiologis adalah terdapat ganguan perkembangan psikseksual pada masa anak-anak, faktor sosiokultural, yaitu adanya adat-istiadat yang memberlakukan hubungan homoseksual dengan alasan yang tidak benar, dan terakhir adalah faktor lingkungan.
Nah faktor lingkungan inilah yang saat ini besar pengaruhnya. Khususnya bagi remaja. Karena waria/bencong seolah-olah sudah menjadi perilaku yang LAZIM. Sehingga mudah ditiru. Media massa sangat membantu kelaziman tersebut.
Mencermati dua faktor tersebut tidak bisa serta merta dikatakan sebagai pilihan atau nasib. Seperti yang diberi anugrah ketidakseimbangan kromosom tidak langsung kita katakan sebagai faktor nasib kan? Semua orang bila ditanya nggak mau menjadi waria.
Namun bila ibu diminta menjawab ibu memilih pilihan. Pertama bila kita siap jadi manusia, kita harus siap jadi khalifah (pemimpin) paling tidak menjadi pemimpin buat diri kita sendiri. Semua agama jelas MELARANG. Walaupun ada gangguan atau penyimpangan harus ada usaha untuk mengatasinya.
C. Alasan jadi waria
Pertanyaan ini berkaitan dengan faktor pencetus. Orang yang secara genetik mempunyai potensi penyimpangan ini dan apabila didukung oleh lingkungan keinginannya sangat besar untuk merubah diri menjadi waria. Misalnya ada laki-laki nggak PD or nggak nyaman bila nggak dandan atau berpakain wanita. Oh jangan lupa faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi yaitu faktor ekonomi misalnya. Awalnya hanya untuk mendapatkan uang tapi lama-kelamaan jadi keterusan.
D. Waria dalam pandangan psikologi
Masuk dalam gangguan Kejiwaan yang disebut dengan gangguan identitas jenis kelamin yaitu transeksualism
Orientasi seksual kepada sejenis atau homoseksual.. Pada penggunaan mutakhir, kata sifat homoseks digunakan untuk hubungan intim dan/atau hubungan sexual di antara orang-orang berjenis kelamin yang sama, yang bisa jadi tidak mengidentifikasi diri merek sebagai gay atau lesbian. Istilah gay adalah suatu istilah tertentu yang digunakan untuk merujuk kepada pria homoseks. Waria itu homosek dengan penampilan perempuan. Kalo Gay homosek yang penampilannya macho/gagah. Sedangkan Lesbian adalah suatu istilah tertentu yang digunakan untuk merujuk kepada wanita homoseks. Para lesbian ini ada yang berpenampilan maskulin tapi ada yang feminim.
Sejarah bangsa yunani tercatat adanya waria pada abad ke-17 yaitu munculnya waria kelas elit seperti raja Henri III dari perancis.
Ciri-ciri waria:
a.Memiliki bentuk tubuh seperti pria.contoh : Rahangnya yang kuat,lengannya yang berotot,bentuk paha,dll
b. waria tidak memancarkan PHEROMONE dari dalam tubuhnya seperti pada wanita.
c.Waria biasa memekai pakaian yang cenderung seperti wanita,biasanya pakaian sexy untuk menarik perhatian “sesama jenisnya”
d.Waria tidak mungkin memiliki organ tubuh wanita secara alami (seperti rahim dan payudara) karna hormon tectoseron dalam tubuhnya tidak terbentuknya organ-organ wanita tersebut.
Waria dalam sudut pandang psikolog :
A. Definisi waria
Waria (waria-pria) atau wadam (dari hawa adam) adalah laki-laki yang lebih suka berperan sebagai perempuan dalam kehidupannya sehari-hari.Sebutan bencong juga dikenakan terhadap waria dan bersifat negatif
B. Waria pilihan atau nasib
pertanyaan ini ibu jawab dari faktor kenapa sesorang menjai waria
1. Faktor genetik dan fisiologis adalah faktor yang ada dalam diri individu karena ada masalah antara lain dalam susunan kromosom, ketidakseimbangan hormon, struktur otak, kelainan susunan syaraf otak,
2. Faktor lain yaitu faktor di luar fisiologis adalah terdapat ganguan perkembangan psikseksual pada masa anak-anak, faktor sosiokultural, yaitu adanya adat-istiadat yang memberlakukan hubungan homoseksual dengan alasan yang tidak benar, dan terakhir adalah faktor lingkungan.
Nah faktor lingkungan inilah yang saat ini besar pengaruhnya. Khususnya bagi remaja. Karena waria/bencong seolah-olah sudah menjadi perilaku yang LAZIM. Sehingga mudah ditiru. Media massa sangat membantu kelaziman tersebut.
Mencermati dua faktor tersebut tidak bisa serta merta dikatakan sebagai pilihan atau nasib. Seperti yang diberi anugrah ketidakseimbangan kromosom tidak langsung kita katakan sebagai faktor nasib kan? Semua orang bila ditanya nggak mau menjadi waria.
Namun bila ibu diminta menjawab ibu memilih pilihan. Pertama bila kita siap jadi manusia, kita harus siap jadi khalifah (pemimpin) paling tidak menjadi pemimpin buat diri kita sendiri. Semua agama jelas MELARANG. Walaupun ada gangguan atau penyimpangan harus ada usaha untuk mengatasinya.
C. Alasan jadi waria
Pertanyaan ini berkaitan dengan faktor pencetus. Orang yang secara genetik mempunyai potensi penyimpangan ini dan apabila didukung oleh lingkungan keinginannya sangat besar untuk merubah diri menjadi waria. Misalnya ada laki-laki nggak PD or nggak nyaman bila nggak dandan atau berpakain wanita. Oh jangan lupa faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi yaitu faktor ekonomi misalnya. Awalnya hanya untuk mendapatkan uang tapi lama-kelamaan jadi keterusan.
D. Waria dalam pandangan psikologi
Masuk dalam gangguan Kejiwaan yang disebut dengan gangguan identitas jenis kelamin yaitu transeksualism
Orientasi seksual kepada sejenis atau homoseksual.. Pada penggunaan mutakhir, kata sifat homoseks digunakan untuk hubungan intim dan/atau hubungan sexual di antara orang-orang berjenis kelamin yang sama, yang bisa jadi tidak mengidentifikasi diri merek sebagai gay atau lesbian. Istilah gay adalah suatu istilah tertentu yang digunakan untuk merujuk kepada pria homoseks. Waria itu homosek dengan penampilan perempuan. Kalo Gay homosek yang penampilannya macho/gagah. Sedangkan Lesbian adalah suatu istilah tertentu yang digunakan untuk merujuk kepada wanita homoseks. Para lesbian ini ada yang berpenampilan maskulin tapi ada yang feminim.
Waria dalam sudut
pandang Hukum :
Briptu,Tonny.S :: Waria dimata hukum sama aja kaya yang laennya.kalo dy salh ya kita pidana.kalo ngga ya ngga. kalo masalah penangkapan waria di taman lawang itu sebaiknya ditanyakan keSATPOL PP,karna SATPOLPP lebih tau.kalo masalah razia taman lawang itu sebenarnya hanya penertiban aja sich supaya ga ada PeKat(penyakit masyarakat)
Waria dalam sudut pandang masyarakat :
Waria ya jelas salah,dia menyalahi kodrat. Dan inilah tanda-tanda akhir zaman,dimana cowok kaya cewek dan cewek kaya cowok.
Kami Juga sempat mewawancara seorang narasumber lewat situs Fecebook grup ... Berikut hasil wawancara kami ..
Briptu,Tonny.S :: Waria dimata hukum sama aja kaya yang laennya.kalo dy salh ya kita pidana.kalo ngga ya ngga. kalo masalah penangkapan waria di taman lawang itu sebaiknya ditanyakan keSATPOL PP,karna SATPOLPP lebih tau.kalo masalah razia taman lawang itu sebenarnya hanya penertiban aja sich supaya ga ada PeKat(penyakit masyarakat)
Waria dalam sudut pandang masyarakat :
Waria ya jelas salah,dia menyalahi kodrat. Dan inilah tanda-tanda akhir zaman,dimana cowok kaya cewek dan cewek kaya cowok.
Kami Juga sempat mewawancara seorang narasumber lewat situs Fecebook grup ... Berikut hasil wawancara kami ..
WARIA SAY :
kami tak pernah
meminta di lahirkan sebagai waria dengan mendandani diri seperti wanita, ia
mendapatkan kenikmatan batin yang begitudalam. ia seolah berhasil melepas beban
psikologi yang selama ini masih memberatkannya.
>> Saya seorang lelaki yang
pernah tinggal di luar indonesia, sehari-hari saya bekerja selalu mengenakan
celana kemeja, terkadang mengenakan dasi, tergantung dari kebutuhan. tetapi
jika di waktu senggang jika ada teman yang senada, kami suka mengenakan pakaian
wanita, dan diperlakukan seperti wanita. saya tidak berfikir bahwa saya adalah
seorang waria, karena saya meyadari jati diri saya sebagai pria. teman waria
yang saya dapat saat ini adalah teman yang dapat membantu saya untuk dandan
seperti wanita. dalam berhubungan, saya lebih suka berhubungan dengan wanita.
pertanyaan yang di
jawab narasumber :
1. tentang suka
dukanya menjadi waria
ini hasil dari
ngerumpi & ngumpul ama waria yang laen ... kebanyakan dari masyarakat masih
belum dapat menerima bahwa ada segment masyarakat lagi mempunyai kondisi
terjebak dalam tubuh yang salah (para kaum waria sering mengatakan bahwa mereka
berjiwa wanita, tapi terjebak di tubuh pria). kaum waria merasa menjadi
masyarakat kelas 2, terkadang di pandang sebelah mata (meskipun ada beberapa
dari mereka yg memiliki pendidikan strata 1 atau tingkat sarjana). Meskipun
secara politik, ketika masa pemilu jika mereka hendak memilihpun diizinkan oleh
RT/RW setempat. Mereka biasanya tinggal secara berkelompok untuk dapat saling
mendukung. sukanya sebagai waria, jika bertemu dengan sesama waria, merasa
lebih dekat dari pada saudara sendiri. Dukanya, terkadang harus berbohong
kepada keluarga tentang kondisi mereka. ada beberapa keluarga jg yg telah
mendapat menerima kondisi anggotanya sehingga dapat diajak berpartisipasi
sewaktu acara" mentas.
2. gimana tanggapan
anda dengan masyarakat yang selalu mengucilkan waria ?
Masyarakat pada
umumnya masih belum tahu, belum dapat menerima dan merasa asing dengan adanya
jenis kelamin yang ketiga ( the third gender). sehingga selalu mendapat cibiran
kemanapun mereka (kaum waria) berada. Beda sekali dengan negara tetangga kita
seperti Thailand maupun Malaysia, rakyat di negara itu dapat menerima yg
namanya the third gender. Sehingga kaum waria dapat bekerja ditempat umumnya,
seperti sebagai pelaya lestoran, tukang masak (koki), pemandu tour (tour
guide), dan pekerjaan pada umumnya. ( ini yang di lihatnya dan dialaminya
sendiri) sangatlah berbeda dengan kondisi kerja para waria di negri ini. Kaum
waria yang di anggap sebagai masyarakat kelas2, tidak pernah mendapat lapangan
kerja yang layak. Pada umumnya waria selalu diasosiasikan dengan waria
pengamen, peminta-minta dan pekerja seks komersial. dan dan stereotyping ini
menyebabkanpemilik usaha berkeberatan untuk memperkejakan kaum waria. (apakah
ini termasuk mengucilkan waria?) selama ini saya hanya kenal 1 waria yg kerja
sebagai pegawai toko. Para waria di tiap kota mempunyai wadah (yayasan)
tersendiri, mereka selalu membekali anggotanya dengan bebagai macam keahlian.
Dan mereka juga menjadi titik kontak jika ada penyelenggaraan hiburan yang
ingin menampilkan tarian yang di tampilkan oleh kaum waria, tapi sayang sering
di salah gunakan oleh mereka, karna setelah peltihan perangkat pelatihannya gak
pernah sampe kerumah, ditengah jalan dah di jual oleh mereka. tapi ada juga
yang dengan tekun membuka salon. dan berkembang salonnya. Beberapa waria ada
juga yang bekerja sebagai pekerja di LSM, untuk menjangkau kaumnya, untuk
penyebaran informasi, maupun survey. saya pun pernah melakukan pelatihan bahasa
inggris di salah satu yayasan waria, tapi karna keterbatasan waktu dan sarana,
akhirnya berhenti setelah 1 minggu.
3.Apa harapan kedepan
?
LUCU :D
BalasHapusIni beneran skripsi bukan?