Selasa, 24 April 2012

contoh skripsi sosiologi tentang kehidupan waria ala esa nd friends


KATA PENGANTAR
           
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah membantu kami dalam mengerjakan penelitian ini , sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penelitian kami yang berjudul “Pengaruh dan Dampak Waria terhadap Masyarakat Sekitar Gang Masjid At-taqwa” . Tanpa pertolongan allah swt kami tidak mungkin dapat menyelesaikan makalah penelitian ini dengan baik .
Makalah Penelitian ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mengetahkui tentang waria dan mengetahui pengaruh dan dampak waria terhadap masyarakat . Makalah penelitian ini disajikan berdasarkan pengamatan dan penelitian yang kami lakukan dengan para narasumber dan responden yang sangat akurat . Makalah ini dibuat dengan berbagai macam rintangan yang kami temui saat kami sedang mengadakan penelitian . Namun, dengan penuh kesabaran dan berkat pertolongan dari allah swt makalah ini dapat terselesaikan .
Makalah ini memuat tentang kehidupan para waria yang tidak pernah kita ketahui . Demi memenuhi kebutuhan hidup mereka , mereka rela dicaci dihina dan dijauhi agar mereka bisa bertahan hidup . Kami sebagai penulis hanya ingin agar pembaca dapat mengetahui tentang waria .
Kami juga mengucapkan terima kasih terhadap narasumber dan responden kami yang sangat membantu kami dalam menyesaikan makalah ini, tanpa mereka makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan . selanjutnya kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu guru kami yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini .
Dalam makalah ini mungkin memiliki banyak ketidak sempurnaan , tapi kami telah melakukan yang semaksimal mungkin untuk para pembaca . Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih kepada pembaca . Mohon kritik dan sarannya .





                                                                                                                                    Cileungsi, 8 Februari  2012


DAFTAR ISI
Halaman Judul        ………………………………………………………...                               i
 Pengantar                …………………………………………………………                              ii
Daftar Isi                    …………………………………………………………                             iii

BAB I PENDAHULUAN      ………………………………………………..                                I
A.   Latar Belakang Masalah………………………………………………..                          1.1
B.   Perumusan Masalah    …………………………………………………                          1.2
C.   Tujuan Penelitian          …………………………………………………                          1.3
D.   Manfaat Penelitian        …………………………………………………                          1.4
E.   Kerangka Teori               …………………………………………………                          1.5
F.    Hipotesis                         …………………………………………………                          1.6
G.   Devenisi Konsep           …………………………………………………                          1.7
H.   Operasionalisasi variable …………………………………………………                      1.8
BAB II PEMBAHASAN       ………………………………………………....                             II
A.   Sisi kehidupan waria    …………………………………………………                          2.1
B.   Wawancara                     ………………………....................................                              2.2
C.   Angket                             ………………………………………..............                            2.3
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN        ………………………………….                       III
A.   Jenis penelitian …………………………………………………………                          3.1
B.   Lokasi penelitian                       …………………………………………………                          3.2
C.   Populasi dan penarikan sempel   ..................................................                      3.3
D.   Teknik pengumpulan data       ........................................................                      3.4
E.   Analisis data                               ........................................................                      3.5
F.    Jadwal kegiatan                         ........................................................                      3.6
BAB IV PENUTUP               ....................................................................                       IV
A.   Lampiran                                     ....................................................................                      4.1
B.   Kesimpulan                    ....................................................................                      4.2
C.   Saran                               ....................................................................                      4.3
D.   Penutup                          ....................................................................                      4.4
E.   DAFTAR PUSTAKA      ………………………………………………...                             V
BAB 1
 PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG MASALAH
Waria adalah singkatan dari “Wanita pria”, Waria atau yang sering kita sebut banci dalam sehari-hari merupakan salah satu penyimpangan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Waria? Terkadang kita tidak asing mendengar kata itu,karena sering menjadi perbincangan masyarakat. Bagaimana mungkin seorang pria berprilaku seperti layaknya seorang wanita,hal itu sangat tidak wajar.Karena Tuhan hanya menciptakan dua gender  yaitu PRIA dan WANITA.Dengan segala kelebihan dan kodratnya masing-masing. Tapi coba kita lihat secara fisik dari para waria?? Terlihat aneh mungkin untuk sebagian masyarakat, bahkan sebagian orang memandang sebelah mata terhadap kaum waria tanpa melihat sisi kehidupan lain dari para waria tersebut.
Sebenarnya kita tidak sepantasnya memandang mereka secara rendah, karena sebenarnya mereka pun memiliki sisi kehidupan yang lain yang mungkin tidak dapat kita rasakan sebagai manusia normal. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari seorang waria, contohnya saja kita bisa mengambil hikmah bahwa seorang manusia tidak ada yang sempurna, sekali pun manusia tersebut terlihat bijaksana dimata manusia lainnya. Percaya atau pun tidak menjadi seorang waria pun membutuhkan pengorbanan baik dalam segi fisik terlebih lagi mental.
Kehidupan waria sebenarnya termasuk kedalam perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang sering disebut deviasi sosial. Perilaku menyimpang merupakan segala  bentuk tutur kata atau perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Segala hal yang bertentangan dengan peraturan akan dianggap sebagai perilaku menyimpang.  
Kemungkinan besar waria atau banci biasa dibilang memiliki kekurangan yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis,biologis,biopsikologis dan kebudayaan sosial.
Dari faktor ekonomis masalah sosial itu sendiri biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan       seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup sendiri maupun keluarganya secara layak. Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya menunjukan adanya ketidaksesuaian pelaksanaan nilai,norma,dan kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat heterogen/multikultural. Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor biologis dan ketidakstabilan kondisi biologis masyarakat. Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor sosial biasanya dipengaruhi oleh faktor sosial terjadi akibat nilai dan norma tidak diakomodasi dalam setiap perilaku individu.nilai sosial adalah prinsip standar atau kualitasnilai sosial adalah prinsip standar atau kualitas yang berharga dan diinginkan oleh orang atau masyarakat yang memegangnya. Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui perilaku sosial yang dianggap baik dan bersifat abstrak. Berdasarkan ciri-cirinya nilai terbagi atas nilai dominan,nilai instrumental dan nilai yang mendarah daging. Sedangkan norma adalah petunjuk atau patokan perilaku yang pantas dan dibenarkan dalam menjalani interaksi sosial disuatu masyarakat tertentu. Pelanggaran terhadap norma sosial akan dikenai sanksi. Norma merupakan bentuk konkret/nyata dari nilai sosial yang ada dalam masyarakat. Jenis-jenis norma sosial yaitu cara(usage),kebiasaan(folkways),tata kelakuan(mores),adat istiadat(customs),dan hukum(laws).
Berdasarkan sanksinya norma terbagi menjadi tiga yaitu Norma Agama,Norma Kesusilaan,dan Norma Kesopanan. Pelanggaran norma agama akan mendapat sanksi berupa dosa sedangkan pelanggaran norma kesusilaan dan kesopanan akan dikucilkan dan dicemooh.
Tidak sepenuhnya kita dapat menyalahkan seseorang untuk mengambil jalan hidup sebagai waria yang melanggar kodrat Tuhan, karena banyak factor yang membuat mereka seperti itu, entah dalam segi ekonomi, atau memang dari pengaruh gen sejak lahir, pergaulan, pendidikan, agama, sosial, dan budaya. Apabila sudah seperti itu, apakah masih kita tega men-judge para kaum waria sebagai kaum rendahan yang menjadi sampah masyarakat?? Sebagai sesama mahkluk Tuhan yang memiliki akal pikiran, seharusnya kita bias lebih saling menghargai sesama apapun perbedaannya, atas dasar perasaan prikemanusiaan. Apapun alasannya tidak ada yang bisa mendorong kita untuk berprilaku sedemikian rupa terhadap para waria. Karena, menerima ataupun tidak, kaum waria memang ada dan tidak bisa kita pisahkan dari  bermasyarakat.
Cacian dan pelecehan pun memang tidak pula sepenuhnya kesalahan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab karena terkadang para waria trsebut pun biasa menjadikan dirinya rendah entah karena citra yang telah melekat selama ini atau tidak. Tapi, bukankan tidak semua waria seperti itu, sekali lagi tidak ada alasan kita untuk menganggap rendah para waria, masih banyak cara lain untuk memberikan pelajaran terhadap para waria tersebut.
Rangkulan hangat dan memnsosialisasikan dampak, bahaya, juga resiko melakukan hubungan sex secara bebas dan tidak sehat yang mungkin dilakukan para waria ketika menjajakan dirinya, bisa menjadi satu cara kita untuk lebih menghargai dari para waria tersebut bahkan lebih dari menghargai kita dapat menarik waria tersebut dari bahaya penyakit kelamin sebagai resiko dari pekerjaan mereka tersebut.
Mengungkap sisi kehidupan para waria dan dampak negative juga dampak positif terhadap masyarakat sekitar melatar belakangi kami, untuk meneliti hal tersebut. Karena menurut kami hal tersebut menarik untuk diungkapkan sebagai fenomena penyimpangan sosial  dimasyarakat yang belum bisa ditemukan solusi dan pemecahan masalah tersebut. Mengingat  fenomena waria yang ada dimasyarakat sering menjadi buah bibir masyarakat yang selalu hangat untuk dibicarakan.   
Menjadi lebih menarik ketika kita bisa melihat dan terjun langsung untuk melihat kehidupan para waria tersebut , karena kita dapat lebih mengerti dan mendapatkan pelajaran dari hal yang telah kami teliti,bahkan kita bisa lebih menghargai pekerjaan mereka.
Responden yang bersedia untuk kami wawancarai merupakan dua orang waria dan masyarakat sekitar. Hal menarik yang bisa kita ambil dari penelitian ini yaitu saat berbincang-bincang dengan responden, walaupun pada awalnya kami ragu untuk mengungkapkan maksud dan tujuan kami tetapi perbincangan dengan responden berlangsung hangat dan mengasyikan, responden bersedia untuk membicarakan latar belakang kehidupannya dan bersedia pula untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan terhadap responden. Beruntung responden sangat membantu dalam penyelesaian observasi yang kami buat  sehingga kami dapat menkaji ulang dan mengolah data-data yang kami buat secara lebih mendalam.  
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari observasi penelitian dan wawancara yang kita lakukan bersama responden, dengan seperti itu kami dapat lebih mengetahui dan mengerti dengan apa yang terjadi pada seorang waria, dan kami pun lebih tahu bagaimana seharusnya kami memperlakukan, menghargai seorang waria.   
Tidak salah kami mengangkat  tema ini dan tidak salah pula kami memilih mereka sebagai responden kami, karena kami bisa mendapatkan data yang akurat, dengan mendapatkan data hasil dari wawancara kami bersama para respondens.  Semua tata kehidupan para waria yang menyimpang dalam kehidupan sehari-hari dan interaksi terhadap para masyarakat sekitar sangat menarik keterkaitannya satu sama lain, untuk kami kupas dan kami bahas secara lebih mendalam tentang interaksi kehidupan mereka.
            Dan hal yang pula melatar belakangi kami membuat observasi mengenai tema tersebut adalah kami ingin meneliti jenis penyimpangan sosial apa sajakah yang dapat disebabkan dari para waria tersebut. Sikap antisosial (tindakan asosial) merupakan sikap melawan morma kebiasaan (folksways) dan menentang kepentingan umum. Jika dikaitkan jenis perilaku menyimpang menurut soerjono soekanto(sosiolog indonesia) menyatakan bahwa  perilaku para waria ini masuk dalam kategori jenis penyimpangan antikonformitas yang merupakan pelanggaran nilai dan norma sosial secara berulang-ulang dan dilakukan dengan sengaja di suatu lingkungan.
            Pengendalian sosila merupakan alat atau cara yang digunakan masyarakat secara konprehensif untuk mengatur perilaku anggotanya agar sesuai dengan aturan, nilai, dan norma sosial. Sarana , upaya, serta cara yang dilakukan oleh masyarakat pun untuk mengatasi penyimpangan sosial megenai waria-waria tersebut juga menjadi latar belakang kami untuk mengobservasi hal tersebut.
Dan kami pun ingin mengetahui apakah masalah tersebut bisa diselesaikan dengan cara konsoliasi, mediasi, arbitrase, adjudication, koersi, atau pun tidak.
B. PERUMUSAN MASALAH
Dalam penelitian yang kami lakukan yang berjudul “ Pengaruh dan dampak waria terhadap masyarakat dilingkungan sekitar gang masjid At-taqwa” kami akan membahas dan pengupas masalah yang terjadi pada waria dan pengaruhnya terhadap masyarakat dalam bentuk pertanyaan yang akan mengarah kepada penjelasan adalah sebagai berikut :
*      Apakah pengaruh dan dampak yang ditimbulkan waria terhadap masyarakat dilingkungan sekitar gang masjid At-taqwa?




















C. TUJUAN PENELITIAN
                        Tujuan kami mengadakan penelitian adalah sebagai berikut :
*      Untuk mengetahui pengaruh dan dampak apa saja yang ditimbulkan oleh waria yang meliputi :
*      Meneliti pengaruh dan dampak waria
*      Meneliti pengaruh dan dampaknya terhadap  masyarakat sekitar gang masjid At-taqwa
*      Untuk mencari tahu serta mengenali masalah masalah yang ditimbulkan oleh waria terhadap masyarakat sekitar gang masjid At-taqwa
*      Agar kami memahami dan mengetahui tentang waria
*      Agar kami mengetahui ada atau tidaknya masalah masalah yang ditimbulkan waria .
*      Mendeskripsikan fenomena dalam masyarakat
*      Menjelaskan hubungan antarfenomena terutama hubungan sebab akibat
*      Meramalkan fenomena yang akan terjadi
*      Menemukan pengetahuan baru
*      Menguji kebenarannya yang telah ada















D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian yang kami lakukan yang berjudul “Pengaruh dan Dampak Waria terhadap Masyarakat Sekitar Gang Masjid At-taqwa”  adalah dengan kami melakukan penelitian ini kami dan masyarakat luas dapat mengetahui tentang sisi lain dari seorang “WARIA” . selain itu kita semua dapat mengetahui dampak negatif dan dampak positif dari seorang “WARIA” . agar semua orang bisa menghargai dan tidak memandang rendah seorang “WARIA” .





















E. KERANGKA TEORI
Kerangka teori disebut juga dengan Kerangka Pikir atau Landasan Teori adalah kesimpulan dari tinjauan pustaka yang berisi tentang konsep konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan batasan tentang teori teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan menurut kamus bahasa indonesia  Poerwadarminta, TEORI adalah “ Pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa ( kejadian ) dan asas asas ,hukum hukum umum yang menjadi dasara suatu kesenian atau ilmu pengetahuan pendapat cara cara & aturan aturan untuk melakukan sesuatu “ .
Waria adalah seseorang pria yang ingin menjadikan dirinya menjadi seorang wanita  untuk memenuhi kepuasan dirinya guna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak menentu dan dikarenakan perekonomian mereka yang masih sangat minim sehingga membuat mereka untuk melakukan hal tersebut .
Namun pada saat sekarang ini masih banyak kaum waria yang dapat kita temui di lingkungan masyarakat sekitar sehingga membuat sebagian masyarat ada yang tidak menyukainya dan adapula sebagian masyarakat yang menyukainya . dan hal ni menimbulkan berbagai macam masalah yang akan kita angkat dalam pembahasan selanjutnya .













F. HIPOTESIS
                        Hipotesis adalah dugaan sementara atau kesimpulan sementara  .
Diadalam penelitian kami yang berjudul “ pengaruh dan dampak waria terhadap masyarakat sekitar lingkungan gang masjid at-taqwa ” . sementara ini kami dapat menarik hipotesis atau kesimpulan sementara tentang seberapa pengaruh yang ditimbulkan waria terhadap masyarakat sekitar . dimana dalam hal ini kami sudah meneliti objek penelitian terhadap waria yang ada dilingkungan sekitar gang mesjid at-taqwa.
Metode penelitian yang kami persiapkan adalah metode penelitian dengan cara kuantitatif. Dimana kami langsung mengobservasi waria yang ada dilingkungan sekitar gang mesjid at-taqwa dasn masyarakat disekitarnya. Kami mengobservasi dua orang waria dengan cara diberikan beberapa pertanyaan. Kami memilih untuk mengobservasi secara langsung karena melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk membuat  angket, jadi kami langsung mengambil responden waria dan masyarakat sekita untuk menjawab pertayaan yang kami persiapkan.  Melalui pertayaan-pertanyaan yang dijawab oleh responden, kami menemukan beraneka ragam pendapat dan jawaban yang berbeda-beda, dan nantinya jawaban-jawaban tersebut akan dapat kami simpulkan secara lebih detail dan akurat. Di dalam ini kami juga menggunakan hipotesis kerja yang menyatakan keterkaitan antar variable dalam penelitian.













G. DEFINISI KONSEP
Definisi konsep adalah sebagai penjabaran dari makna dari judul yang diangkat dalam penelitian kami, definisi ini juga dmaksudkan agar tidak ada penyalahan arti dalam judul yang diangkat sebagai tema dalam suatu penelitian.
Berdasarkan tema yang kami teliti yang berjudul “ Pengaruh dan Dampak Waria Terhadap Masyarakat Sekitar lingkungan Mesjid At-taqwa “, kami bermaksud menjelaskan kehidupan sehari-hari dari para waria, juga pengaruhnya terhadap lingkungan masyarakat sekitar.           












           







H. OPERASIONALISASI VARIABLE
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Dimana variabel penelitian yang diturunkan menjadi indikator-indikator terukur.
Pada penelitian ini kami menggunakan variabel bebas. Yaitu, variable yang mempengaruhi atau menjadi penyebab terhadap variabel lain.
Tema penelitan “ Pengaruh dan Dampak Waria Terhadap Masyarakat Sekitar Lingkungan Gang Mesjid At-taqwa”, yang menjadi variable terikat adalah pengaruh dan dampak waria. Sedangkan yang menjadi variable bebas adalah terhadap masyarakat sekitar lingkungan gang masjid at-taqwa.

















B.   Wawancara
Wawancara adalah proses komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kelebihan :
·         Peneliti dapat menggali informasi dengan lebih berkualitas
·         Peneliti dapat menggembangkan pertanyaan dalam situasi terbaru
·         Peneliti dapat mendapatkan hal-hal khusus yang sering luput dari perhatian
·         Dapat  digunakan dalam semua tingkat pendidikan
      Kelemahan :
·         Membutuhkan banyak waktu
·         Keberhasilan proses wawancara tergantung pada kepandaian peneliti

1.    Teh kalau boleh tau nama teteh siapa?
Jawaban responden 1 -> Nama eke Natalie cyiin
Jawaban responden 2 -> Kalau nama eke Nadia ciin
2.    Terus nama aslinya teteh siapa dong?
Jawaban responden 1 -> Kalau nama asli eke Nata
Jawaban responden 2 -> (tidak mau memberikan jawaban hanya senyam senyum)
3.    Teteh tinggal dimana?
Jawaban responden 1 -> Eke asli orang sini cyiin
Jawaban responden 2 -> iya kami berdua asli sini neng
4.    Teteh mulai usaha salon sejak tahun berapa?
Jawaban responden 1 -> kalau gue sih ikut ikutan nadia aja baru baru ini
Jawaban responden 2 -> eke mulai usaha salon ini dari tahun 2005 ceu
5.    Salon ini usaha teteh berdua?
Jawaban responden 1 -> kalau gue cuma gawe doang disini yang punya salon mah nadia
Jawaban responden 2 -> iya pelacur
6.    Teh kalau malem suka nakal gitu ngga?
Jawaban responden 1 -> kadang cin kalau lg ngga punya duit
Jawaban responden 2 -> (tidak menjwab apa-apa)
7.    Teteh suka merasa tersaingi ngga sama pekerja seks komersial?
Jawaban responden 1 -> ya iyalah ciin kan nanti lekongnya pada kabur ke cewe tulen dong
Jawaban responden 2 -> (tidak memberikan jawaban apapun)
8.    Keluarga teteh tau ngga tentang keadaan teteh yang kaya gini?
Jawaban responden 1 -> kalau nyokap dan kakak gue tau tapi kalau bapa gue ngga tau
                                             Sampe menutup mata
Jawaban responden 2 -> (hanya diam saja)
9.    Teteh pernah menyesal ngga dengan keadaan teteh yang kaya gini?
Jawaban responden 1 -> nyesel sih pasti ada,tapi ya mau gimana lagi
Jawaban responden 2 -> nanyanya sama nata ajadeh jangan sama eke
10. Teteh pernah mencoba untuk berubah dari keadaan teteh yang sekarang?
Jawaban responden 1 -> gue sih udah coba berkali kali tapi susah cin gini lagi gini lagi
11. Gimana tanggapan keluarga teteh sama tanggapan keadaan teteh yang sekarang?
Jawaban responden 1 -> yaa keluarga gue sih awalnya gak menerima gue sampai diusir
dari rumah  dan dikucilkan keluarga besar tuh nadia sampai   dihajar kepalanya sampai dilelepin dalam air
12. Teteh merasa terbebani ngga menjalani hidup yang seperti ini?
Jawaban responden 1 -> emang lu pikir jadi bencong gampang ngga cin susah banget
Banyak pengorbanan yang harus gue lewatin tapi gue harus semangat menjalani hidup !


13. Tanggapan masyarakat sekitar tentang teteh gimana?
Jawaban responden 1 -> tapi kalau didepan eke sih biasa aja tapi dibelakang mereka
ngomongin kita gue mah ngga peduli sama omongan tetangga yang penting gue having fun sama keadaan gue
14. Kalau boleh kita tau teteh punya pacar ngga?
Jawaban responden 1 -> gue pernah punya pacar bule tapi ngga tau kenapa gue diputusin
gitu aja L udah bosen kali ya tu bule sama gue haha
15. Kalau teteh kerja malam suka ada yang gangguin teteh nggak?
Jawaban responden 1 -> sering banget waktu itu gue pernah digebukin sama berondong
tuh berondong mabok kali yah gue dipukul tiba tiba











LAMPIRAN   :
BIODATA PENELITI
                                                                                                  
Nama lengkap             : Elsa Pebriyanti
Nama panggilan         : Neng Elsa
Tempat tanggal lahir  : Sumedang,04 februari 1994                               
Agama                          : Islam
Hobi                              : Menyanyi dan Membaca Novel
Cita – cita                     : Penyanyi,Guru besar seni sunda
Idola                              : Mamah
Alamat                          : Kp. Sawah, RT/RW: 01/01, KADUS: 01, NO: 01, Kecamatan cileungsi ,     
                                         Kabupaten Bogor.                                     
Alamat email                : Elsapebriyanti@yahoo.co.id / Elsa Pebriyanti Surachman
No hp                            : 085777444797
403971_263853730349747_100001753653584_671681_567672786_n.jpg
Nama lengkap             : Gelia Putri Silvia
Nama panggilan         : Gelia
Tempat tanggal lahir  : Padang, 12 Juni 1994
Agama                          : Islam
Hobi                              : Tidur, mendengarkan musik dan hangout
Cita – cita                     : Bidan
Idola                              : Umi Shinta tercinta
Alamat                          : Perum. Griya Kenari Mas blok C.8 no.19 , Kecamatan cileungsi ,     
                                         Kabupaten Bogor.                                     
Alamat email                : Gelia P Silvia / @geliaputri
No hp                            : 081808499227
Pesan                           : “ intropeksi diri dulu sebelum mencemooh orang lain !!
DSC_4262.JPG



Nama lengkap             : Putri esa meisahresti
Nama panggilan         : Putri esa
Tempat tanggal lahir  : Yogya,23 mei 1994
Agama                          : Islam
Hobi                              : Bermain dan belajar
Cita – cita                     : Jurnalistik
Idola                              : Mommy dan Taylor alison swift
Alamat                          : Komp TNI AL blok cc 10 no 11 RT/RW 08/21 TWP II Kelurahan
                                        Ciangsana Kecamatan Gunung Putri
Alamat email                : putryesameisahresti@ymail.com / @esameisahresti
No hp                            : 085771376132

7.jpg



Nama lengkap             : lydia anggraini
Nama panggilan         : lydia
Tempat tanggal lahir  : binjai 02 juni 1993
Agama                          : Islam
Hobi                              : shopping
Cita – cita                     : pramugari
Idola                              : katy perry
Alamat                          : ruko cileungsi hijau
Alamat email                : lydiaangel02@yahoo.com
No hp                            : 087870171777
Pesan                           : money is everything and no money no love




Nama lengkap             : Mayda Fhury Asokawati
Nama panggilan         : Uwi
Tempat tanggal lahir  : Bogor, 30 Mei 1994
Agama                          : Islam
Hobi                              : Menyanyi, Memasak
Cita – cita                     : Dunia Entertaiment
Idola                              : Auzan Luthfi Rahman dan Ricardo izection dos santos leite
Alamat                          : Perum. Semen Cibinong
Alamat email                : @maydafhury
No hp                            : 085777128950
Pesan                           : “ mencintai seseorang jangan melihat dari fisik J
DSC_4306.JPG





BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.   JENIS PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan peneliti untuk mengetahui hal hal yang menjadi masalah atau perhatian peneliti.
Penelitian adalah penyelidikan yang sistematis perkontrol empiris dan kritis mengenai fenomena fenomena alami dengan dipandu teori serta hipotesis tentang hubungan yang mungkin ada dalam hubungan itu.
Jenis penelitian yang kami ambil adalah penelitian kuantitatif dalam penelitian kuantitatif.
Ciri – ciri penelitian kuantitatif :
·         Adanya hubungan kasualitas atau sebab akibat
·         Menggeneralisasi hasil penelitian
·         Replikasi atau penelitian ulang
·         Dan random sampling atau sampel acak


B.   LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian yang kami gunakan sebagai objek observasi bertempat didaerah Cibubur, tepatnya dijalan Gang Masjid At-Taqwa  kita memilih lokasi penelitian ini karna dekat dengan objek dan lokasinya pun terjangkau.

C.   POPULASI DAN PENARIKAN SEMPEL
Populasi merupakan objek atau subjek yang beredar pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian . secara populasi penelitian dibedakan menjadi 2 yaitu :
·         Populasi terbatas adalah populasi yang memiliki batas-batas secara kuantitatif
·         Populasi tidak tebatas adalah populasi yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif

D.   TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik yang kami gunakan dalam penelitian yang kami lakukan adalah teknik nonrandom sampling yaitu :
Snowball sampling adalah pengambilan sample diawali dengan menentukan satu sample, kemudian sample tersebut merekomendasikan sample lain yang cocok dengan penelitian, begitu seterusnya sampai diperoleh jumlah sampel yang dibutuhkan

C.   ANGKET  (Questioner)
Angket (Questioner) adalah daftar pertanyaan yang di kirim kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pos perantara. Dimana  responden akan mengisi angket tersebut. Dan  hasil dari angket tersebut akan dapat diperoleh kesimpulan dan jawaban yang paling banyak dipilih oleh responden.
a.    Angket tertutup
Angket tertutup adalah pertanyaan yang ada pada angket tersebut sudah diberi alternative jawaban oleh peneliti dan pada angket tertutup responden  cukup menjawab dengan membubuhkan check list pada jawaban yang akan dipilih pada angket tersebut.















E.   JADWAL KEGIATAN


Hari pukul dan tanggal
Kegiatan
15.00,08 februari 2012
Observasi tempat
14.00,09 februari 2012
Wawancara waria
15.00,10 februari 2012
Pembagian angket terhadap masyarakat sekitar
16.00,11 februari 2012
Pengambilan dan penghitungan hasil angket
17.00,12 februari 2012
Pengumpulan data
14.00,13 februari 2012
Perumusan makalah penelitian
13.00,10 maret 2012
Perumusan akhir masalah


           













BAB IV
 PENUTUP
           
Kesimpulan :

Dari hasil observasi selama Ibu cica beri kesempatan kepada kami,kami mendapatkan info atau hasil observasi yang memang mudah mudahan berguna buat kami sebagai tugas kedepan tentang penelitian.kami disini meneliti tentang sisi kehidupan waria baik sisi positif dan negative kami juga menyertakan tanggapan masyarakat sekitar baik sisi negative dan positifnya pula. Kesimpulanya waria mempunyai sisi kehidupan yang sama saja dengan manusia umumnya tapi  hanya saja dia memiliki perbedaan yang dianggap masyarakat sebagai prilaku yang tabu di masyarakat atau disebut menyimpang dari penampilanya. Sehingga sebagian masyarakat ada yang menerima, menolak, dan ada pula bersikap acuh dengan adanya penyimpangan  waria tersebut.  




















ANGKET

ANGKET TANGGAPAN MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP WARIA YANG ADA DI SEKITAR TEMPAT TINGGAL MASYARAKAT

1.    Bagaimana tanggapan anda terhadap waria?
a.    Suka                     c. biasa saja
b.    Tidak suka           d. jijik
2.    Apakah anda merasa terganggu dengan adanya waria disekitar tempat tinggal anda?
a.    Iya                         c. biasa saja
b.    Tidak                    d. terganggu sekali
3.    Apakah waria disekitar rumah anda pernah melakukan hal menyimpang?
a.    Sering                  c. ngga tau
b.    Mungkin              d. tidak
4.    Apakah anda pernah berinteraksi dengan waria yang tinggal disekitar rumah anda?
a.    Tidak                    c. pernah
b.    Sering                  d. amit amit
5.    Apakah anda setuju adanya waria yang tinggal disekitar tempat tinggal anda?
a.    Setuju                  c. ngga setuju
b.    Biasa aja              d. jijik
6.    Apakah anda pernah menegur waria yang berada disekitar anda?
a.    Pernah                 c. Tidak pernah
b.    Sering                  d. Tidak mau
7.    Apakah anda merasa dirugikan denga adanya waria di sekitar tempat tinggal anda?
a.    Iya                         c. Tidak terlalu
b.    Tidak                    d. Biasa saja
8.    Apakah waria di sekitar tempat tinggal anda pernah ikut berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungan anda?
a.    Pernah                 c. cuek
b.    Tidak pernah      d. Tertutup
9.    Bagaimana reaksi anda terhadap waria yang ada di sekitar tempat tinggal anda?
a.    Mencemooh        c. Bersikap masa bodoh
b.    Mengagumi         d. Biasa saja
10.  Bagaimana dampak adanya waria di sekitar rumah anda?
a.    Berdampak negatif                c. Berdampak positif
b.    Tidak berdampak apapun     d. .............................




BAB II
 PEMBAHASAN

A.    SISI KEHIDUPAN WARIA
Komunitas waria adalah minoritas dalam masyarakat, berasal dari kata wanita pria (shemale) karena pria tapi seperti wanita, merasa jiwa yang berada dalam tubuhnya adalah wanita, bahkan keseluruhan apa yang ada ditempatkan selayaknya seorang wanita. Berdandan, berpikir, perasaan, dan perilaku layaknya perempuan, yang membedakan adalah jenis alat kelamin yang dimiliki. Alat kelamin merupakan identitas ketika lahir, berbeda tapi fungsi tetap sama, untuk buang air kecil. Kehidupan dijalani seperti orang normal, kebutuhan biologis, aktifitas, dan bergaul dengan sesama atau orang bukan dari kelompoknya karena juga bagian masyarakat.
Kini sudah mulai mengakui walaupun kadang masih dianggap tidak normal dan obyek ejekan lucu untuk ditonton bila berlebihan mengekpose diri dan terkesan aneh. Tidak sedikit pula dari kaum waria terlahir sentuhan keindahan masyarakat yang tanpa ragu mengakuinya.
Waria di Indonesia lekat dengan citranya sebagai PSK (Penjaja Seks Komersial), tidak semua, namun label selalu menyertai. Bagi yang berpendidikan dan berketrampilan tentulah dapat bekerja layak, tapi bagi yang tidak tentulah sangat sulit, satu-satunya hal termudah menjadi PSK, takkan diterima kerja di manapun.
Mereka punya sensitifitas tinggi, sehingga terkesan menutup diri, rendah diri, dan membatasi pergaulan masyarakat bahkan keluarga sendiri yang tidak bisa menerima apa adanya. Namun, mereka anggap angin lalu dan menjadi seorang waria adalah karunia dan kehendakNya, tidak ada seorangpun yang mampu menolak dan melawanNya.
“Aku diciptakan sebagai laki-laki, tapi aku merasa eksistensi kehadiranku adalah perempuan. Orang-orang memanggilku banci atau bencong atau waria. Aku tak pernah protes pada Tuhan, aku hanya geram atas ketidakadilan dan klaim nista yang selalu ditimpakan masyarakat kepadaku“.
Kaum waria memiliki wadah perkumpulan seperti di Jakarta FKW (Forum Komunikasi Waria) dan YSS (Yayasan Srikandi Sejati), di Malang IWAMA (Ikatan Waria Kota Malang), dan di Semarang yayasan TIARA BANGSA, PHBK (Persatuan Hidup Baru Dalam Kasih), dan PERWARIS (Persatuan Waria Kota Semarang). Tujuannya memberi kekuatan spirit dan emosional, bekal religi yang kuat untuk menerima diri apa adanya, berlapang dada, perlindungan hak asasi dan keadilan, pengakuan, penerimaan masyarakat, memupuk persaudaraan, penyuluhan HIV/AIDS, maupun arisan.
Mencoba eksis dan membaur sebagaimana mestinya tanpa mengubah sesuatu pun dalam diri, hidup dalam persatuan yang kuat, apapun profesinya. Keberadaan komunitas waria haruslah sebagai sebuah penerimaan tanpa mempersoalkan bagaimana stikma dan seperti apa karena juga manusia.
Jika saya bertemu dengan sekelompok waria dan diantara mereka berkata “Adinda lekong cakrabirawa, bolelebo di godog jogya (ada lelaki cakep banget, boleh digoda juga)”. Maka saya akan berusaha menjawab “boleh-boleh” hehehe.
1.Definisi waria dan gay
Waria,Wadam,Banci,Bencong,Wandhu dapat diartikan sebagai pria yang dianalogkan dengan prilaku yang gemah gemulai,lembut dan kewanita-wanitaan.Sifat dan prilaku ini bakan dibuat-buat (akting),tapi sejatinya semua itu berasal dari dalam diri atau bahkan bawaan lahir (gen).
Gay dapat didefinisikan berbeda lagi. Gay dairtikan sebagai individu atau persona dengan penyimpangan orientasi.atau gampangnya menyukai sesama jenis.

2.Waria pilihan atau nasib ?
Waria itu pilihan. Tapi lebih banyak yang pilihan. Mungkin karna ia tertarik ingin menjadi perempuan . karna tuhan memang tidak menciptakan manusia menjadi waria. Didunia ini allah hanya menciptakan 2 jenis kelamin yaitu jantan dan betina.
Sejarah waria:
Sejarah bangsa yunani tercatat adanya waria pada abad ke-17 yaitu munculnya waria kelas elit seperti raja Henri III dari perancis.

Ciri-ciri waria
:
a.Memiliki bentuk tubuh seperti pria.contoh : Rahangnya yang kuat,lengannya yang berotot,bentuk paha,dll
b. waria tidak memancarkan PHEROMONE dari dalam tubuhnya seperti pada wanita.
c.Waria biasa memekai pakaian yang cenderung seperti wanita,biasanya pakaian sexy untuk menarik perhatian “sesama jenisnya”
d.Waria tidak mungkin memiliki organ tubuh wanita secara alami (seperti rahim dan payudara) karna hormon tectoseron dalam tubuhnya tidak terbentuknya organ-organ wanita tersebut.

Waria dalam sudut pandang psikolog
:
A. Definisi waria
Waria (waria-pria) atau wadam (dari hawa adam) adalah laki-laki yang lebih suka berperan sebagai perempuan dalam kehidupannya sehari-hari.Sebutan bencong juga dikenakan terhadap waria dan bersifat negatif
B. Waria pilihan atau nasib
pertanyaan ini ibu jawab dari faktor kenapa sesorang menjai waria
1. Faktor genetik dan fisiologis adalah faktor yang ada dalam diri individu karena ada masalah antara lain dalam susunan kromosom, ketidakseimbangan hormon, struktur otak, kelainan susunan syaraf otak,
2. Faktor lain yaitu faktor di luar fisiologis adalah terdapat ganguan perkembangan psikseksual pada masa anak-anak, faktor sosiokultural, yaitu adanya adat-istiadat yang memberlakukan hubungan homoseksual dengan alasan yang tidak benar, dan terakhir adalah faktor lingkungan.
Nah faktor lingkungan inilah yang saat ini besar pengaruhnya. Khususnya bagi remaja. Karena waria/bencong seolah-olah sudah menjadi perilaku yang LAZIM. Sehingga mudah ditiru. Media massa sangat membantu kelaziman tersebut.
Mencermati dua faktor tersebut tidak bisa serta merta dikatakan sebagai pilihan atau nasib. Seperti yang diberi anugrah ketidakseimbangan kromosom tidak langsung kita katakan sebagai faktor nasib kan? Semua orang bila ditanya nggak mau menjadi waria.

Namun bila ibu diminta menjawab ibu memilih pilihan. Pertama bila kita siap jadi manusia, kita harus siap jadi khalifah (pemimpin) paling tidak menjadi pemimpin buat diri kita sendiri. Semua agama jelas MELARANG. Walaupun ada gangguan atau penyimpangan harus ada usaha untuk mengatasinya.
C. Alasan jadi waria
Pertanyaan ini berkaitan dengan faktor pencetus. Orang yang secara genetik mempunyai potensi penyimpangan ini dan apabila didukung oleh lingkungan keinginannya sangat besar untuk merubah diri menjadi waria. Misalnya ada laki-laki nggak PD or nggak nyaman bila nggak dandan atau berpakain wanita. Oh jangan lupa faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi yaitu faktor ekonomi misalnya. Awalnya hanya untuk mendapatkan uang tapi lama-kelamaan jadi keterusan.

D. Waria dalam pandangan psikologi
Masuk dalam gangguan Kejiwaan yang disebut dengan gangguan identitas jenis kelamin yaitu transeksualism
Orientasi seksual kepada sejenis atau homoseksual.. Pada penggunaan mutakhir, kata sifat homoseks digunakan untuk hubungan intim dan/atau hubungan sexual di antara orang-orang berjenis kelamin yang sama, yang bisa jadi tidak mengidentifikasi diri merek sebagai gay atau lesbian. Istilah gay adalah suatu istilah tertentu yang digunakan untuk merujuk kepada pria homoseks. Waria itu homosek dengan penampilan perempuan. Kalo Gay homosek yang penampilannya macho/gagah. Sedangkan Lesbian adalah suatu istilah tertentu yang digunakan untuk merujuk kepada wanita homoseks. Para lesbian ini ada yang berpenampilan maskulin tapi ada yang feminim.
Waria dalam sudut pandang Hukum :
Briptu,Tonny.S :: Waria dimata hukum sama aja kaya yang laennya.kalo dy salh ya kita pidana.kalo ngga ya ngga. kalo masalah penangkapan waria di taman lawang itu sebaiknya ditanyakan keSATPOL PP,karna SATPOLPP lebih tau.kalo masalah razia taman lawang itu sebenarnya hanya penertiban aja sich supaya ga ada PeKat(penyakit masyarakat)

Waria dalam sudut pandang masyarakat
:
Waria ya jelas salah,dia menyalahi kodrat. Dan inilah tanda-tanda akhir zaman,dimana cowok kaya cewek dan cewek kaya cowok.
Kami Juga sempat mewawancara seorang narasumber lewat situs Fecebook grup ... Berikut hasil wawancara kami ..
WARIA SAY :
kami tak pernah meminta di lahirkan sebagai waria dengan mendandani diri seperti wanita, ia mendapatkan kenikmatan batin yang begitudalam. ia seolah berhasil melepas beban psikologi yang selama ini masih memberatkannya.
>> Saya seorang lelaki yang pernah tinggal di luar indonesia, sehari-hari saya bekerja selalu mengenakan celana kemeja, terkadang mengenakan dasi, tergantung dari kebutuhan. tetapi jika di waktu senggang jika ada teman yang senada, kami suka mengenakan pakaian wanita, dan diperlakukan seperti wanita. saya tidak berfikir bahwa saya adalah seorang waria, karena saya meyadari jati diri saya sebagai pria. teman waria yang saya dapat saat ini adalah teman yang dapat membantu saya untuk dandan seperti wanita. dalam berhubungan, saya lebih suka berhubungan dengan wanita.
pertanyaan yang di jawab narasumber :
1. tentang suka dukanya menjadi waria
ini hasil dari ngerumpi & ngumpul ama waria yang laen ... kebanyakan dari masyarakat masih belum dapat menerima bahwa ada segment masyarakat lagi mempunyai kondisi terjebak dalam tubuh yang salah (para kaum waria sering mengatakan bahwa mereka berjiwa wanita, tapi terjebak di tubuh pria). kaum waria merasa menjadi masyarakat kelas 2, terkadang di pandang sebelah mata (meskipun ada beberapa dari mereka yg memiliki pendidikan strata 1 atau tingkat sarjana). Meskipun secara politik, ketika masa pemilu jika mereka hendak memilihpun diizinkan oleh RT/RW setempat. Mereka biasanya tinggal secara berkelompok untuk dapat saling mendukung. sukanya sebagai waria, jika bertemu dengan sesama waria, merasa lebih dekat dari pada saudara sendiri. Dukanya, terkadang harus berbohong kepada keluarga tentang kondisi mereka. ada beberapa keluarga jg yg telah mendapat menerima kondisi anggotanya sehingga dapat diajak berpartisipasi sewaktu acara" mentas.
2. gimana tanggapan anda dengan masyarakat yang selalu mengucilkan waria ?
Masyarakat pada umumnya masih belum tahu, belum dapat menerima dan merasa asing dengan adanya jenis kelamin yang ketiga ( the third gender). sehingga selalu mendapat cibiran kemanapun mereka (kaum waria) berada. Beda sekali dengan negara tetangga kita seperti Thailand maupun Malaysia, rakyat di negara itu dapat menerima yg namanya the third gender. Sehingga kaum waria dapat bekerja ditempat umumnya, seperti sebagai pelaya lestoran, tukang masak (koki), pemandu tour (tour guide), dan pekerjaan pada umumnya. ( ini yang di lihatnya dan dialaminya sendiri) sangatlah berbeda dengan kondisi kerja para waria di negri ini. Kaum waria yang di anggap sebagai masyarakat kelas2, tidak pernah mendapat lapangan kerja yang layak. Pada umumnya waria selalu diasosiasikan dengan waria pengamen, peminta-minta dan pekerja seks komersial. dan dan stereotyping ini menyebabkanpemilik usaha berkeberatan untuk memperkejakan kaum waria. (apakah ini termasuk mengucilkan waria?) selama ini saya hanya kenal 1 waria yg kerja sebagai pegawai toko. Para waria di tiap kota mempunyai wadah (yayasan) tersendiri, mereka selalu membekali anggotanya dengan bebagai macam keahlian. Dan mereka juga menjadi titik kontak jika ada penyelenggaraan hiburan yang ingin menampilkan tarian yang di tampilkan oleh kaum waria, tapi sayang sering di salah gunakan oleh mereka, karna setelah peltihan perangkat pelatihannya gak pernah sampe kerumah, ditengah jalan dah di jual oleh mereka. tapi ada juga yang dengan tekun membuka salon. dan berkembang salonnya. Beberapa waria ada juga yang bekerja sebagai pekerja di LSM, untuk menjangkau kaumnya, untuk penyebaran informasi, maupun survey. saya pun pernah melakukan pelatihan bahasa inggris di salah satu yayasan waria, tapi karna keterbatasan waktu dan sarana, akhirnya berhenti setelah 1 minggu.
3.Apa harapan kedepan ?

1 komentar: